Kamis, 28 Mei 2020

Bagaimana supaya anak belajar di rumah dengan menyenangkan?


       Siapa sangka masa anak-anak belajar di rumah akan berlangsung sedemikian lama karena pandemi covid-19. Yang awalnya hanya empat belas hari menjadi  hampir sekitar tiga bulan. Seiring berjalannya waktu,  rasa bosan sudah mulai menyergap.
Orang tua yang juga juga harus berkerja di rumah menjadi kalang kabut. Apalagi yang harus bekerja di luar rumah. Mereka harus membantu anak mengerjakan tugas-tugas sekolah sekaligus  bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga. 
Anak-anak merengek karena bosan atau malah berlama-lama main hp dan nonton TV. Akhirnya, suasana yang terjadi di dalam rumah malah menjadi tidak menyenangkan karena orang tua menjadi mudah marah.
                                     Belajar dengan menyenangkan di rumah
Nah, bagaimana supaya anak-anak bisa  belajar  dengan enjoy dan orang tua juga merasa tidak terbebani.
Langkah pertama orang tua harus ikhlas menerima keadaan dan tidak boleh stres. Kalau stres,  orang tua  akan memberikan sinyal negatif kepada anak-anak. Akhirnya, mereka juga merasa tertekan secara tidak langsung. Dengan menyadari bahwa keadaan pandemi seperti ini adalah momen langka kebersamaan bersama anak yang harus dioptimalkan, orang tua akan menikmati perannya sebagai orang tua yang merangkap sebagai guru.
Langkah kedua adalah memberikan pemahaman kepada anak tentang hakikat belajar.
Melalui peristiwa pandemi ini, orang tua juga berkesempatan untuk berbicara dari hati ke hati dengan sang buah hati tentang hakikat belajar. Belajar itu tidak hanya di bangku sekolah, saat di rumah  seperti ini pun merupakan belajar.  Orang tua juga bisa melibatkan anak untuk berbagai aktivitas bermakna  yang selama ini jarang dilakukan oleh anak karena kesibukannya belajar di sekolah, seperti membantu pekerjaan rumah, menjaga adek, dan lain sebagainya.
Langkah kedua membuat jadwal bersama anak dan orang tua
Dengan membuat jadwal bersama, orang tua bisa memberikan tanggung jawab kepada anak, kapan saat mereka bisa belajar secara mandiri dan kapan saatbelajar dengan didampingi oleh orang tua. Dengan demikian, orang tua dapat terus bekerja,  anak-anak juga bisa terus optimal belajar.
Tidak hanya melulu online
Karena tugas-tugas sekolah diberikan melalui dari daring atau online, tidak berarti anak-anak harus selalu berhubungan dengan gadget/laptop. Tugas yang diberikan sekolah bisa dimodivikasi  cara pengerjaannya  dengan berbagai media pembelajaran nyata yang ada di rumah. Salah satu contohnya, mengerjakan  tugas penjumlahan dengan media kancing baju, permen, dsb.

Memperhatikan modalitas belajar anak
Yang takkalah pentingnya, supaya anak menjadi senang belajar bersama orang tua adalah memperhatikan modalitas belajar anak. Anak kita termasuk yang modalitasnya visual, auditori, atau kinestetik atau bahkan gabungan di antara kedua atau ketiganya. Anak-anak yang auditori cenderung menyukai bunyi-bunyian, kurang menyukai kegiatan menulis.  Anak-anak visual lebih menyukai hal-hal yang tampak dan nyata seperti gambar, tulisan, dan lain sebagainya. Sedangkan anak-anak yang kinestetik lebih menyukai sentuhan, praktik, dan sejenisnya.
Semoga pandemi ini segera berakhir sehingga orang tua bisa kembali berbagi peran dengan sekolah dalam mendidik anak-anak. Namun demikian, keluarga dan orang tua tetap menjadi pihak yang paling bertanggung jawab atas perkembangan anak-anak. Belajar bersama anak-anak dengan menyenangkan akan memberikan dampak positif yang akan berlangsung lama. Anak-anak menjadi lebih dekat dengan orang tua dan akan memiliki kestabilan emosi dan karakter yang akan bermanfaat bagi pencapaian kesuksesan dalam hidupnya.

Senin, 04 Mei 2020

Mengisi Waktu Luang Saat Pandemi Corona dengan Menulis




Dalam situasi pademi  yang serba tidak pasti seperti sekarang ini, kita yang lebih banyak berkegiatan di rumah harus  pintar-pintar untuk mengelola waktu. Mengisi  waktu luang dengan kegiatan yang bervariasi akan mengurangi  tingkat kebosanan dan stress saat di rumah. Salah satu alternatif kegiatannya adalah menulis.
Mengapa harus menulis?
                Menurut Bernard (dalam Gie 2002:21-22) yang ditulis dalam Sutrinablog, menulis dalam hal ini karang mengarang adalah sarana untuk mengungkapkan perasaan.  Menulis juga suatu sarana untuk membantu mengembangkan kepuasan pribadi, kebanggaan, dan suatu perasaan harga diri.
“Dengan menulis, yang mati akan tetap abadi” Kata mutiara itu juga sangat cocok menjadi alasan mengapa harus menulis. Selain tujuan di atas, menulis bisa menjadi kenang-kenangan abadi yang tak lekang oleh waktu. Apa yang kita tulis bisa jadi akan memberi manfaat bagi orang lain.
Apa yang harus ditulis?
                Apa saja bisa kita tulis. Kalau hobi memasak, yang ditulis ya segala sesuatu yang berkaitan dengan masak-memasak. Kalau kita orang yang melow, bisa ditulis tentang perasaan dan isi hati dalam catatan harian.
                Suka berimajinasi  tinggi dan berpetualang, kita bisa menulis novel, cerpen atau laporan perjalanan. Untuk kaum akademisi, tentunya bisa menulis jurnal, laporan, makalah, dan sejenisnya.
Apapun bisa ditulis, sesuai dengan passion atau kesenangan kita. Yang penting, nulis.

Kalau tidak bisa menulis bagaimana?
                Informasi apa yang tidak mudah didapatkan saat ini? Di era revolusi Industri 4.0 ini, teknologi dan informasi berkembang dengan demikian cepat.  Kita yang di rumah saja, akan bisa berkelana ke seantero dunia dengan hanya satu sentuhan tangan.
                Begitu juga dalam hal tulis menulis. Beragam pelatihan atau kuliah online bisa diakses setiap harinya. Tak hanya itu,  melalui pencarian google dan semacamnya, kita bisa belajar secara mandiri. Yang sedang trend saat musim pandemi ini, webinar,  kulwap, atau pelatihan melalui aplikasi zoom, juga bisa menambah wawasan dalam hal  tulis menulis ini.
Lalu kalau sudah menulis bagaimana?
                Yang terpenting dari menulis adalah kepuasan pribadi karena sudah menuangkan gagasan dan ide yang mengendap di dalam diri. Lalu sesudahnya, kita bisa bertanya kepada diri sendiri, apakah tujuan menulis. Kalau memang tujuan orang tahu gagasan, kita bisa mempublikasikan  tulisan melalui media sosial yang kita punya.
                Kalau tujuannya untuk menghasilkan uang, kita bisa menjual hasil tulisan ke penerbit atau melalui media lain yang komersil. Kalau hanya untuk mengisi waktu luang, tujuan sudah tercapai apabila sudah menghasilkan tulisan.
Masih bingung, mau mengisi waktu luang dengan kegiatan apa? Yuk... coba mulai nulis ! Supaya lebih semangat nulisnya dan meningkatkan  kualitas menulis tidak hanya untuk mengisi waktu luang, ayuk kita gabung dengan klub atau grup menulis. Semoga bermanfaat.