Siapa sangka masa anak-anak
belajar di rumah akan berlangsung sedemikian lama karena pandemi covid-19. Yang
awalnya hanya empat belas hari menjadi
hampir sekitar tiga bulan. Seiring berjalannya waktu, rasa bosan sudah mulai menyergap.
Orang tua yang
juga juga harus berkerja di rumah menjadi kalang kabut. Apalagi yang harus
bekerja di luar rumah. Mereka harus membantu anak mengerjakan tugas-tugas
sekolah sekaligus bekerja untuk
mencukupi kebutuhan keluarga.
Anak-anak
merengek karena bosan atau malah berlama-lama main hp dan nonton TV. Akhirnya,
suasana yang terjadi di dalam rumah malah menjadi tidak menyenangkan karena
orang tua menjadi mudah marah.
Belajar dengan menyenangkan di rumah
Nah, bagaimana supaya anak-anak bisa
belajar dengan enjoy dan orang tua juga merasa tidak terbebani.
Langkah pertama
orang tua harus ikhlas menerima keadaan dan tidak boleh stres. Kalau stres, orang tua
akan memberikan sinyal negatif kepada anak-anak. Akhirnya, mereka juga
merasa tertekan secara tidak langsung. Dengan menyadari bahwa keadaan pandemi
seperti ini adalah momen langka kebersamaan bersama anak yang harus
dioptimalkan, orang tua akan menikmati perannya sebagai orang tua yang
merangkap sebagai guru.
Langkah kedua adalah memberikan pemahaman kepada anak tentang hakikat
belajar.
Melalui peristiwa pandemi ini, orang tua juga
berkesempatan untuk berbicara dari hati ke hati dengan sang buah hati tentang
hakikat belajar. Belajar itu tidak hanya di bangku sekolah, saat di rumah seperti ini pun merupakan belajar. Orang tua juga bisa melibatkan anak untuk
berbagai aktivitas bermakna yang selama
ini jarang dilakukan oleh anak karena kesibukannya belajar di sekolah, seperti
membantu pekerjaan rumah, menjaga adek, dan lain sebagainya.
Langkah kedua membuat jadwal bersama anak dan orang tua
Dengan membuat jadwal bersama, orang tua bisa
memberikan tanggung jawab kepada anak, kapan saat mereka bisa belajar secara
mandiri dan kapan saatbelajar dengan didampingi oleh orang tua. Dengan
demikian, orang tua dapat terus bekerja,
anak-anak juga bisa terus optimal belajar.
Tidak hanya melulu online
Karena tugas-tugas sekolah diberikan
melalui dari daring atau online, tidak berarti anak-anak harus selalu
berhubungan dengan gadget/laptop. Tugas yang diberikan sekolah bisa
dimodivikasi cara pengerjaannya dengan berbagai media pembelajaran nyata yang
ada di rumah. Salah satu contohnya, mengerjakan
tugas penjumlahan dengan media kancing baju, permen, dsb.
Memperhatikan
modalitas belajar anak
Yang takkalah pentingnya, supaya anak
menjadi senang belajar bersama orang tua adalah memperhatikan modalitas belajar
anak. Anak kita termasuk yang modalitasnya visual, auditori, atau kinestetik
atau bahkan gabungan di antara kedua atau ketiganya. Anak-anak yang auditori
cenderung menyukai bunyi-bunyian, kurang menyukai kegiatan menulis. Anak-anak visual lebih menyukai hal-hal yang
tampak dan nyata seperti gambar, tulisan, dan lain sebagainya. Sedangkan anak-anak
yang kinestetik lebih menyukai sentuhan, praktik, dan sejenisnya.
Semoga pandemi ini segera berakhir
sehingga orang tua bisa kembali berbagi peran dengan sekolah dalam mendidik
anak-anak. Namun demikian, keluarga dan orang tua tetap menjadi pihak yang
paling bertanggung jawab atas perkembangan anak-anak. Belajar bersama anak-anak
dengan menyenangkan akan memberikan dampak positif yang akan berlangsung lama.
Anak-anak menjadi lebih dekat dengan orang tua dan akan memiliki kestabilan
emosi dan karakter yang akan bermanfaat bagi pencapaian kesuksesan dalam
hidupnya.