Dalam situasi pademi yang serba tidak pasti seperti sekarang ini,
kita yang lebih banyak berkegiatan di rumah harus pintar-pintar untuk mengelola waktu.
Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang
bervariasi akan mengurangi tingkat
kebosanan dan stress saat di rumah.
Salah satu alternatif kegiatannya adalah menulis.
Mengapa harus
menulis?
Menurut Bernard (dalam Gie 2002:21-22) yang
ditulis dalam Sutrinablog, menulis dalam hal ini karang mengarang adalah sarana
untuk mengungkapkan perasaan. Menulis
juga suatu sarana untuk membantu mengembangkan kepuasan
pribadi, kebanggaan, dan suatu perasaan harga diri.
“Dengan
menulis, yang mati akan tetap abadi” Kata mutiara itu juga sangat cocok menjadi
alasan mengapa harus menulis. Selain tujuan di atas, menulis bisa menjadi
kenang-kenangan abadi yang tak lekang oleh waktu. Apa yang kita tulis bisa jadi
akan memberi manfaat bagi orang lain.
Apa yang harus
ditulis?
Apa saja bisa
kita tulis. Kalau hobi memasak, yang ditulis ya segala sesuatu yang berkaitan
dengan masak-memasak. Kalau kita orang yang melow, bisa ditulis tentang perasaan dan isi hati dalam catatan harian.
Suka
berimajinasi tinggi dan berpetualang,
kita bisa menulis novel, cerpen atau laporan perjalanan. Untuk kaum akademisi,
tentunya bisa menulis jurnal, laporan, makalah, dan sejenisnya.
Apapun bisa ditulis, sesuai dengan passion atau kesenangan kita. Yang penting, nulis.
Kalau tidak bisa
menulis bagaimana?
Informasi apa
yang tidak mudah didapatkan saat ini? Di era revolusi Industri 4.0 ini,
teknologi dan informasi berkembang dengan demikian cepat. Kita yang di rumah saja, akan bisa berkelana
ke seantero dunia dengan hanya satu sentuhan tangan.
Begitu
juga dalam hal tulis menulis. Beragam pelatihan atau kuliah online bisa diakses setiap harinya. Tak hanya itu,
melalui pencarian google dan semacamnya, kita bisa belajar secara
mandiri. Yang sedang trend saat musim pandemi ini, webinar, kulwap, atau pelatihan melalui aplikasi zoom,
juga bisa menambah wawasan dalam hal tulis menulis ini.
Lalu kalau sudah
menulis bagaimana?
Yang
terpenting dari menulis adalah kepuasan pribadi karena sudah menuangkan gagasan
dan ide yang mengendap di dalam diri. Lalu sesudahnya, kita bisa bertanya
kepada diri sendiri, apakah tujuan menulis. Kalau memang tujuan orang tahu gagasan, kita bisa mempublikasikan tulisan melalui media sosial yang kita punya.
Kalau
tujuannya untuk menghasilkan uang, kita bisa menjual hasil tulisan ke
penerbit atau melalui media lain yang komersil. Kalau hanya untuk mengisi waktu
luang, tujuan sudah tercapai apabila sudah menghasilkan tulisan.
Masih bingung, mau mengisi waktu
luang dengan kegiatan apa? Yuk... coba mulai nulis ! Supaya lebih semangat
nulisnya dan meningkatkan kualitas
menulis tidak hanya untuk mengisi waktu luang, ayuk kita gabung dengan klub
atau grup menulis. Semoga bermanfaat.
Bismillah, Semangat nulis terus ya!
BalasHapus